Kamis, 02 Desember 2010

Pendidikan Sastra & Budaya


Sahabat                                              Puisi: Rizqy Saffana Jinani

Sahabatku
terima kasih atas semua yang telah kau
berikan kepadaku
kau adalah seorang yang sangat berarti
dalam hidupku
kau mampu membuatku tersenyum
di saatku sedih
kau mencoba menghiburku

Sahabatku bukan malaikat
ia tak punya sayap
ia tak bias terbang
tapi ia bisa mengajakku
menjelajahi dunia

Sahabatku bukan professor
ia bodoh
ia tak bisa menghapal
lebih dari 1000 kata
tapi ia bisa jelaskan dunia padaku
kini aku mengerti betapa pentingnya
arti sahabat
bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain

Sahabatku adalah kamu

SMPN 1 Indramayu
Klas VII B

Cinta                                                   Puisi: Rizqy Saffuna Jinani

Cinta itu sangat indah                        
bagai bunga mawar yang indah
semua orang pasti merasakan
yang namanya cinta
tapi cinta juga begitu menyakitkan
cinta bisa membuat kita sedih,
senang, terharu dan bahagia

Cinta juga tidak boleh berlebihan
“kata orang cinta tak harus memiliki”
tetapi semua orang merasa ingin
memiliki
saat kita dicintai kita hanya merasa
bangga, cinta bagaikan
pecahan logam yang mengekalkan

SMPN 1 Indramayu
Klas VII B

Tinjauan Puisi:

Kepolosan Cinta
dan Sahabat Yang Mengejutkan

oleh: Acep Syahril


   Dari pertemuan singkat dengan siswa siswi SMPN 1 Indramayu saya menerima 35 buah puisi, sedangkan dua puisi lainnya hasil menjiplak dari buku pelajaran bahasa Indonesia. Saya tau menulis puisi bukanlah perkara mudah, apalagi setingkat siswa siswi SMP yang belum mengenal banyak tentang pelajaran kesusastraan seperti praktek penulisan puisi atau sejenis karya sastra lainnya. Karena sejak SD mereka baru diperkenalkan tentang nama-nama sastrawan, angkatan serta jenis-jenis karya sastra, sementara praktek penulisan karya sastra, seperti mengarang atau menulis puisi masih sangat jarang dilakukan.
Namun saya yakin puisi sudah bukan dunia asing di kalangan mereka, meski pun puisi di mata mereka (tidak semua) identik dengan bahasa cinta, tapi paling tidak mereka sudah mengenal puisi sebagai dunia unik yang mengesankan.
Dan dari 35 puisi itu saya hanya mengambil dua puisi yang kebetulan ditulis oleh dua siswi kembar, yakni Rizqy Saffuna Jinani dan Rizqy Saffana Jinani, dari keduanya lahir puisi “Cinta” dan “Sahabat”. Puisi yang sekaligus menggambarkan keberbedaan daya nalar keduanya, meski pun usia mereka hanya terpaut pada hitungan menit.
Seperti Saffuna misalnya, dia mengambil cinta sebagai bahan tulisan sekaligus meresponnya seperti “tamu” yang akan mendatangi diri setiap orang,...... /cinta bisa membuat kita sedih,/senang, terharu dan bahagia//. Sementara /saat kita dicintai kita hanya merasa/bangga, cinta bagaikan/pecahan logam yang mengekalkan//. Padahal “cinta tak harus memiliki”, begitu kata Saffuna polos.Yang diungkapkan secara sederhana dalam bahasa konvensional merata.
Tidak ada renungan disana juga kejutan yang membuat pembacanya terperangah, Saffuna hanya ingin menegaskan kembali pada setiap orang bahwa cinta masih seperti apa yang dia maksudkan. Walau pun sebenarnya ide atau tema cinta di sini sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang wah jika diolah secara imajis, namun karena keterbatasan penulisnya sehingga persoalan dunia batin itu menjadi biasa-biasa saja.
Sebaliknya Saffana dengan gagasan sederhananya menawarkan “sahabat” sebagai tema pergaulan yang mengejutkan. Sahabat di tangan dan fikiran Saffana tidak bisa dijelaskan sebagai sesuatu yang lumrah, //Sahabatku bukan malaikat/ia tak punya sayap/ia tak bisa terbang/tapi ia bisa mengajakku/menjelajahi dunia//.
Daya imajinasi Saffana dalam mempersonifikasikan sahabat disini menjadi menarik ketika dia menegaskan kalau sahabatnya itu ternyata “kamu atau aku”, tapi kamu atau aku di sini dikatakannya bukan professor/ia bodoh /ia tak bisa menghapal/lebih dari 1000 kata/tapi ia bisa jelaskan dunia padaku/kini aku mengerti betapa pentingnya/arti sahabat/bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain//. //Sahabatku adalah kamu//.
Sebagai pembaca disini kita diajak untuk lebih kreatif menjabarkan, siapa sebenarnya sahabat yang dimaksudkan Saffana.