Senin, 07 Februari 2011

SINAR PAGI, Tahun 40 Edisi 27 Januari - 2 Februari 2011

Tobroni, S.Pd, Msi (Kepala SMK NU Kaplongan - Indramayu)


 
Tobroni: Study Banding Bukan Jalan-Jalan

Indramayu, SINAR PAGI
Kepala SMK NU Kaplongan, Indramayu Jawa barat, Tobroni, S.Pd.,M.Si  dan Kepala SMK Al-Hikmah 2 Brebes, Jawa Tengah Drs. Suwito, M.Si mendapat kesempatan dari Dirjen SMK untuk melakukan study banding ke tiga negara, Brunei, Singapura dan Malaysia. Sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN), tepatnya pertengahan Februari 2011 ini mereka akan bertolak.
Menurut Tobroni kunjungannya ke tiga negara tersebut untuk menambah ilmu pengetahuan demi kemajuan pendidikan di SMK mereka masing-masing. Sebab sebagai sekolah berbasis Pondok Pesantren dengan pengembangan pengetahuan teknologi modern ini dibutuhkan banyak informasi serta pengalaman, baik pada sistem pembelajaran mau pun manajemen pengelolaan organisasi guna meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di sekolah mereka. Dan mereka juga membantah keras kalau study banding ke luar negeri ini, oleh sekelompok orang dikatakan sebagai study jalan-jalan menghabiskan uang sertifikasi.
“Saat ini lembaga-lembaga pendidikan SMK berbasis pondok pesantren dan teknologi dengan manajemen pemasaran yang siap mencetak anak didik menjadi manusia berkualitas, beriman dan siap bekerja keras, telah menjadi komitmen SMK tersebut untuk mewujudkannya. Yang berupaya merealisasikan dua tuntutan Keilmuan Duniawi (Technoligi dan Sains) dan Keilmuan Ukhrowi (Agama/Religius). Jadi maaf ini bukan program jalan-jalan,” ujar Tobroni.
Karena menurutnya dengan mengandalkan kemampuan dan pengalaman serta manajemen yang pas-pasan, kecil kemungkinan untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi harapan SMK yang selama ini mereka kelola dengan berbasis pondok pesantren dan teknologi tadi. Soalnya SMK berbasis pondok pesantren di sini sudah jelas dituntut banyak pengetahuan, pengalaman serta informasi ganda yang mampu mendongkrak kemampuan intelektual 2 kajian keilmuan (Duniawi dan Ukhrowi) para pendidiknya. Selain memiliki kajian keilmuan tersebut, juga dibarengi dengan Moralitas, Mentalitas dan Akuntabilitas demi menelurkan anak didik (santri) yang madani, demikian ditegaskan Tobroni.
 Dan dia juga memaparkan kalau sampai saat ini SMK NU Kaplongan telah memiliki 7 orang guru didik dengan status kesarjanaan S2, yang masing-masing mengabdi di tiga jurusan, Otomotif (MO), Otomasi Motor (OM) serta Teknik Komputer & Jaringan(TKJ). (Acep)*


Untukku dan Untukmu                          Puisi: Dhikaraei

ku tau dunia ini tak abadi,
ku tau hidup ini akan mati,
ku tau waktu kan berhenti,
dan ku tau cinta itu akan hina,
ku tau sayang itu akan hilang,
ku tau semua keindahan adalah
jurang yang mencekam,
ku tau kau tak bisa lupakan,
ku tau kau akan menjerit kesakitan,
ku tau kau akan sadar, ku tau walau kau tak tau,
bahwa ku tak bisa lupakan dan
kau tak bisa menghindar, bagaimana
masa lalu dan masa depan, kau akan
selalu bersamaku, abadi dihtiku,
dengan kenangan, kesedihan dan ketulusan

Kelas XI IPA 4, SMAN 1 Majalengka

Pagi Hari                                                       Puisi: Deden Nurhadiana

Ku buka mata ini dari tidurku
kulihat embun pagi di dedaunan hijau
angin pagi berhembus lewat jendela
udara segar terasa begitu dalamnya

Burung-burung bernyanyi
mentari mulai menghangatkan bumi
rerumputan pepohonan alang-alang
menari-nari mengikuti irama angin pagi

Gemerisik angin terdengar ceria
menyambut pagi yang cerah
oh Tuhan betapa besar kekuasaan Mu
yang telah menciptakan pagi ini untuk ku

Kelas X  4, SMAN 1 Majalengka

Tinjauan Puisi:
 Puisi dan Eskul di Dunia Maya 

Oleh: Acep Syahril

Siapa pun dan dari kalangan mana pun mereka berasal, kecuali mereka yang masih hidup dalam peradaban lama jelas jauh dari yang namanya teknologi, apalagi dunia maya semacam internet. Sebaliknya bagi para siswa dari mulai anak TK, SD, SMP dan sampai ke siswa SMA, dunia maya sudah bukan lagi hal yang asing. Kalau pun tidak bisa mengaksesnya, paling tidak mereka sudah mengenal manfaat serta kegunaan internet.
Bahkan di sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA sederajat saat ini sudah terbiasa memanfaatkan internet, selain sebagai salah satu kegiatan belajar, pencarian data untuk tugas sekolah juga sebagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti dilakukan SMAN 1 Majalengka. Yang belum lama memanfaatkan teknologi canggih ini sebagai salah satu media unjuk kebolehan para siswa dalam mengakses internet, dari kegiatan ekstrakurikuler dengan materi lomba Blog Sastra antar kelas dalam memeriahkan bulan bahasa tahun 2010 lalu.
Dari materi lomba yang mereka sajikan, Dua dari beberapa kelompok peserta lainnya, yakni Kelas X-4 (http://husni13.blogspot.com) dan Kelas XI IPA 4 (http://dhikaraei07.blogspot.com) menampilkan materi puisi, mereka adalah Dhikaraei dan Deden Nurhadiana.
Keduanya menampilkan puisi dengan tema berbeda, Dhikaraei bercerita tentang hidup dan cinta serta suasana hati yang akan dan pernah dilalui semua orang, dengan ungkapan yang ekspresip “untukku dan untukmu”. Sedangkan Deden Nurhadiana lewat puisinya “Pagi Hari” lebih pada pujiannya atas ke Maha Besaran Sang Khaliq melalui kekagumannya pada suasana alam dan waktu yang bisa dia nikmati setiap pagi. 
Burung-burung bernyanyi
mentari mulai menghangatkan bumi
rerumputan pepohonan alang-alang
menari-nari mengikuti irama angin pagi
Impresionisme pagi yang secara umum bisa dirasakan semua orang, namun oleh Deden
Nurhadiana kembali ditegaskan sebagai bentuk kekagumannya pada Sang Khaliq yang telah kembali memberinya kesempatan untuk mnyongsong pagi sebagaimana dia gambarkan.
Ku buka mata ini dari tidurku
kulihat embun pagi di dedaunan hijau
angin pagi berhembus lewat jendela
udara segar terasa begitu dalamnya
Sementara Dhikaraei atas kegelisahan individunya mengingatkan serta menyadarkan dirinya dan orang yang pernah dekat di hatinya tentang hidup dan cinta, dengan ungkapan yang cukup ekspresip. //ku tau dunia ini tak abadi,/ku tau hidup ini akan mati,/ku tau waktu kan berhenti,/dan ku tau cinta itu akan hina,/ku tau sayang itu akan hilang,/ku tau semua keindahan adalah/jurang
yang mencekam,/ku tau kau tak bisa lupakan,/ku tau kau akan menjerit kesakitan,/ku tau kau akan sadar, ku tau walau kau tak tau,/.........
Kesadaran individual yang belum tentu sama dengan pandangan atau pendapat orang lain, seperti pada baris dan kutau cinta itu akan hina, namun sebagai ungkapan ekspresip yang bersifat emosional hal ini wajar-wajar saja.
bahwa ku tak bisa lupakan dan
kau tak bisa menghindar, bagaimana
masa lalu dan masa depan, kau akan
selalu bersamaku, abadi dihtiku,
dengan kenangan, kesedihan dan ketulusan
Suatu penegasan ekspresip dengan keyakinan yang merujuk pada filosofi cinta, bahwa “sepasrah-pasrahnya perspisahan pasti tetap akan luka” (kata-kata penyair, Iif Ranupane). Yang tak akan lepas dari diri siapa pun yang tengah mengarungi hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar