Senin, 01 November 2010

Pendidikan, Sastra & Budaya


Puisi: Diana Q Ghoish

cinta pertama”.

Saat aku melihatmu
aku takut untuk menemuimu
saat menemuimu
aku takut untuk mengenalmu
saat mengenalmu
aku takut untuk mencintaimu

Sekarang ……
aku mencintaimu
aku tak tau sampai kapan aku
akan mencintaimu

Aku bingung…..???
jadi, aku meneteskan air mata ke lautan luas
dan jika ada seseorang yang
menemukan air mata itu,
maka itulah saat dimana aku
akan berhenti mencintaimu

   SMAN 1 Indramayu, Klas: XI IPA 2


  Puisi: Mimin Tarminih

Persahabatan

persahabatan yang kita bina
menjadi sebuah kisah yang indah
canda tawa dan kebersamaan kita
lukiskan crita pada dunia

inilah persahabatn kita
berprinsip pada kejujuran,
saling dapat dipercaya
dan slalu bersama

persahabatan bukanlah sebuah permainan
melainkan sebuah ketulusan
dalam persahabatan tidak ada kebohongan
yang ada hanyalah sebuah kejujuran
 
   SMAN 1 Indramayu, Klas: XI IPA 4


Tinajauan Puisi:


Cinta Gamang  
Dan Persahabatan Yang Transparan 

oleh Acep Syahril

Cinta dalam kamus besar ilmu pengetahuan berarti kekuatan primordial dari makhluk ber-rohani dan berkehendak yang mengukuhkan dan mampu menciptakan nilai. Melalui perasaan cinta seseorang dari keterasingannya menuju perasaan kebersamaan dengan bermacam-macam bentuk nilai-nilai.
Sementara cinta juga merupakan suatu perasaan yang ingin membagi atau dibagi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Yang jelas cinta adalah suatu gerakan rasa berasal dari dalam diri seseorang, yang sangat sensitive, agresip atau sebaliknya. Dan perasaan-perasaan cinta dengan berbagai persoalan seringkali kita baca dalam bentuk puisi, cerpen, novelette atau novel. Pada saat itu kita selaku pembaca seringkali dibawa hanyut oleh cerita-cerita yang dituliskan sipengarang berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain.
Nah saat ini kita tengah berhadapan dengan puisi cinta seperti dituliskan Diana Q Ghoish dalam puisinya “cinta pertama”.
Puisi yang ditulis dengan gaya konvensional serta pilihan diski menarik ini, mampu menggiring persoalan batin pembacanya menjadi hidup dan gamang. Sebagai persoalan batin yang kadang memang sulit untuk diterka kemana arah perasaan cinta itu pastinya, sebagai persoalan internal yang kadang juga bergantung pada sikap dan kejiwaan penulisnya. //sekarang…../aku mencintaimu/aku tak tau sampai kapan aku mencintaimu// //aku bingung…..???//.
Padahal sebelumnya dengan sangat hati-hati Ghoish menuliskan //saat aku melihatmu/aku takut untuk menemuimu/saat menemuimu/aku takut untuk mengenalmu/saat mengenalmu/aku takut untuk mencintaimu//. Tapi mengapa tiba-tiba perasaan itu berubah aku akan berhenti mencintaimu?
Itulah fenomena cinta, rahasia hati yang hanya individu itu sendiri mampu menerka kelanggengan atau keberakhiranya, dan bergantung pada suasana jiwa individu tadi. Seperti perasaan Ghoish yang diungkap secara filosofis dalam puisi cinta pertamanya. Sebagai ungkapan perasaan yang benar-benar hendak dia tuntaskan dalam satu tarikan bahasa puisi, dengan pilihan kata memadat dan tak perlu berbasa-basi. //Jadi…………….jika ada seseorang yang/menemukan air mata itu,/maka itulah saat dimana aku/akan berhenti mencintaimu//.
Apa yang diungkapkan Ghoish pada puisinya berbeda dengan yang dituangkan Mimin Tarminih tentang perasaannya pada seorang sahabat. Sebuah ungkapan biasa dan datar dengan bahasa konvensional yang tak banyak memberi kejutan rasa kepada pembacanya. //inilah persahabatn kita/berprinsip pada kejujuran,/saling dapat dipercaya/dan slalu bersama//.
Berbeda dengan Ghoish yang berani menggunakan ungkapan-ungkapan psikologis yang semua orang pernah merasakannya, yang dalam hal ini kemudian disebut sebagai ungkapan aku lirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar