Jumat, 12 November 2010

Pendidikan Sastra & Budaya


Sahabat                         Puisi: Annisa Ulfah Damayanti

Sahabat aku yang baik
apabila aku kesepian hiburlah aku
dengan suaramu
bila aku sakit hiburlah aku
dengan kasih sayangmu
apabila aku sedih hiburlah aku
dengan tertawa kamu
apabila aku pergi simpanlah hati ini
apabila aku mati usaplah air matamu
apabila aku dikbur
kuburlah hati ini sepenuh hati
karena aku akan tetap sayang kamu
i miss you forever
aku tidak akan melupakanmu
kita akan menjadi sahabat setia

Kleas IX C SMPN 4 Sindang - Indramayu

Air Galon                                              Puisi: Mahdian Nurkholis

Sungguh sangat berguna sekali
kau membuat orang senang
orang yang kehausan, kelelahan
menjadi tak lelah lagi
sungguh kau sangat baik
membuat hati orang senang
kau bagaikan lautan
tempat ikan mencari makan
kau bagaikan hujan
yang di padang pasir
sungguh ku sangat senang
karena kau air galon

 Kleas IX C SMPN 4 Sindang - Indramayu

Tiada Hari Tanpa Senyumnya                         Puisi: Wunaeroh

Dia
kuselalu mengingatnya
mengingat senyum manisnya
yang membuatku bahagia

dia, dia dan dia
yang membuatku terparah
saat melihat wajahnya
serasa ingin selalu bersamanya

kutahu
kutakkan bisa
bersamanya
selamanya

Kleas IX C SMPN 4 Sindang - Indramayu

Tinjauan Puisi:

Tema Dengan Kesadaran Lingkungan
dan Alam Bawah Sadar

oleh Acep Syahril

Tanggal 6 Oktober 2010 kemarin adalah tahun ke 11 saya melakukan kegiatan eskul sastra di sekolah-sekolah di kabupaten Indramayu, suatu kegiatan yang saya lakukan tanpa persetujuan pihak mana pun dan lebih bersifat “ngemis” kepada pihak sekolah untuk memberikan sedikit pengalaman dan pemahaman tentang pentingnya sastra bagi siswa. Yang kadang dipandang sebelah mata dan mungkin tidak penting, karena memang tidak ada dalam kurikulum pendidikan kita, naif memang.
Namun demikian saya tetap memaksakan kehendak  dan aktif untuk sekedar mengingatkan plus membuka jalan, bahwa kegiatan menulis juga adalah pilihan ketika pekerjaan lain menjadi kebuntuan usaha bagi seseorang. Dan di tahun ke 11 ini juga saya mearayakannya sendiri dengan masuk kelas IX C SMPN 4 Sindang – Indramayu. Drs H Sucipto, kepala SMPN 4 tersebut tanpa prasangka menerima kehadiran saya “ngemis” kegiatan eskul sastra di sekolahnya.
Di sekolah yang mayoritas siswa-siswinya berasal dari keluarga menengah ke bawah, yang juga datang dari berbagai pelosok desa di kecamatan Indramayu dan kecamatan Sindang itu, membuat saya lebih konsen memberikan beberapa materi yang berhubungan langsung dengan aktifitas diri dan lingkungan tempat tinggal mereka. Suatu aktifitas penyadaran untuk membangun kepekaan yang tidak hanya bermanfaat memacu minat belajar, tapi juga akan sedikit membuka kesadaran akan kelebihan yang mereka punya.
Setelah 2 jam berinteraksi di depan kelas, 15 menit saya berikan waktu bagi mereka untuk mengaplikasikan apa yang sebelumnya saya papar jelaskan pada mereka tentang berbagai hal akan kepekaan mereka terhadap diri serta lingkungan yang ada di sekitar sekolahnya. Hasilnya saya mengumpulkan 25 puisi yang mereka tulis dalam waktu 15 menit.
Dari 25 puisi yang saya terima ada beberapa gagasan serta tema yang menarik untuk dibicarakan pada apresiasi puisi kali ini, persahabatan dengan tema sedikit berbau surealis (aliran seni dan kesusastraan yang dilakukan alam bawah sadar), lingkungan dengan tema kekaguman atau cinta dengan tema  umum yang seringkali kita temukan.
Menulis puisi memang bukan pekerjaan mudah, oleh sebab itu penulis puisi atau penyair lebih terkesan kren kata orang-orang sebaya kamu. Karena pemikiran serta pengalamannya yang luas, yang nyaris mengetahui atau bahkan menguasai segala disiplin ilmu, sebagai perbendaharaan pengetahuan plus perbendaharaan kata yang kaya.
Dan akitiftas menulis puisi juga tidak bisa dilakukan secara dadakan tanpa ada gesekan rasa, gesekan pengatahuan atau gesekan persoalan yang benar-benar mampu mengutik klep estetika seseorang. Seperti diskusi, melihat sesuatu yang benar-benar mampu menusik perasaan bawah sadar atau persoalan cinta yang nota bene sangat berhubungan dengan rasa serta emosional seseorang.
Ketika kepekaan estetika yang didukung pengalaman membaca serta pengalaman lainnya kian memperkaya fikiran seseorang, maka aktifitas menulis puisi tidak lagi bergantung pada persoalan yang kita alami tapi akan menjadi suatu aktifitas spontan yang datang dari desakan imajinasi. Nah dari 25 puisi yang terkumpul di kelas IX C SMPN 4 Sidang kemarin, salah satu puisinya sedikit agak mengejutkan saya, penulisnya Annisa Ulfah Damayanti dengan puisinya berjudul “Sahabat”.
Puisi Annisa Ulfah Damayanti memang jauh berbeda dengan puisi teman-temannya yang lain bahkan dengan puisi siswa SMA sebagaimana sering saya temukan. Puisi dengan ide persahabatan serta tema yang sedikit menyinggung masalah kematian itu, tentulah tidak dikarang begitu saja tapi meluncur ringan dari aliran imajinasinya. Yang diperkuat pilihan diksi (kata) sehingga terasa padat dan lumayan enak dibaca.
..........................................
apabila aku pergi simpanlah hati ini
apabila aku mati usaplah air matamu
apabila aku dikbur
kuburlah hati ini sepenuh hati
karena aku akan tetap sayang kamu
i miss you forever
Berbeda dengan puisi Mahdian Nurkholis yang direkam oleh kesadarannya tentang lingkungan di sekitar sekolah, Mahdian Nurkholis memindahkan persoalan tersebut dan mengolahnya kedalam bahasa puisi yang sangat mudah dipahami namun menarik untuk dinikmati. Gaya bahasa yang digunakannya pun cukup ringan dan menggelitik:
sungguh kau sangat baik
membuat hati orang senang
kau bagaikan lautan
tempat ikan mencari makan
kau bagaikan hujan
di padang pasir
aku sangat senang
karena kau air galon
Kenyataannya memang demikian, karena dibeberapa pojok sekolah (SMPN 4 Sindang) yang mengelilingi lapangan olah raganya oleh kepala sekolahnya sengaja dipasang beberapa galon air siap siap minum, dan setiap siswanya memiliki gelas sendiri-sendiri.
Sementara Wunaeroh juga menulis tentang kepekaan yang disadarkan oleh pengalamannya tentang hubungannya dengan seseorang yang dalam hal ini tidak dia tegaskan sebagai siapa seseorang tersebut. Pacarkah atau temannya kah? Namun Tiada Hari Tanpa Senyumnya, ow...ow...siapakah dia, hanya Wunaeroh lah yang tau.
dia, dia dan dia
yang membuatku terparah
saat melihat wajahnya
serasa ingin selalu bersamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar